Tinjauan Yuridis Terhadap Praktek Kawin Tangkap Menurut Hukum Adat Yang Berlaku Di Sumba Barat Daya
DOI:
https://doi.org/10.62383/konsensus.v1i4.293Keywords:
Customs, The Practice of Cap Mating, Customary LawAbstract
Arrest Marriage is a marriage process that is carried out by force, Capture Marriage is carried out by kidnapping the bride, kidnapped to become a wife. The captive marriages that are taking place now are not the custom of Southwest Sumba, especially the Kodi area. Based on the results of research in Limbu Kembe Village, (1) What is the philosophy of the practice of catch marriage according to customary law in force in Southwest Sumba? (2) What is the process for resolving the practice of catch marriage according to customary law in force in Southwest Sumba? The research method used in this research is normative research, namely research that is based on applicable legal regulations by examining various applicable laws and regulations related to the problem under study. Based on the results of the research and discussion, it can be concluded that the current practice of captive marriage is not the tradition/culture of Southwest Sumba, especially the Kodi area, but rather the practice of captive marriage which has developed by hiding behind cultural claims in order to avoid legal action.
Downloads
References
Buku-Buku
Abdulkadir, M. (2000). Hukum Perdata Indonesia. Bandung: Citra Aditya.
Adji Sution Usman. (1989). Kawin lari dan kawin antar agama. Yogyakarta: Liberty.
A. Suriyaman Mustari Pide. (2014). Hukum adat dahulu, kini dan akan datang. Jakarta: Pranadamedia Group.
Arso, S. (1981). Hukum Perkawinan Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Basyir, A. (1999). Hukum Perkawinan Islam. Yogyakarta: UII.
Hilman Hadikusuma. (2000). Hukum perkawinan indonesia, menurut Perundangan, Hukum Adat, Hukum Agama. Bandung: Mandar Maju.
Muhammad, B. (1986). Asas-asas hukum adat: (suatu pengantar). Jakarta: Pradnya Paramita.
Prawirohamidjojo, S. (1986). Pruralisme dan Perundang-Undangan Perkawinan di Indonesia. Surabaya: Airlangga University.
Prawirohamidjojo, S., & Marthalena Pohan. (2000). Hukum Orang dan Keluarga (Personen en familie-Recht). Surabaya: Airlangga University Press.
Prodjodikoro, W. (1981). Hukum perkawinan di indonesia. Bandung: Sumur.
Prodjodikoro, W. (1981). Hukum Perdata Tentang Persetujuan-persetujuan Tertentu. Bandung: Sumur.
Satjipto Rahardjo. (1993). Hukum Keluarga. Bandung: Alumni.
Subekti, R. (1987). Pokok-Pokok Hukum Perdata. Jakarta: Internasa.
Sudarsono. (2015). Hukum perkawinan. Jakarta: Rineka Cipta.
Soerjono Soekanto. (1962). Pengantar ilmu hukum. Jakarta: UI.
Soerjono Soekanto. (2007). Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta.
Soerjono Soekanto. (1981). Meninjau Hukum Adat Indonesia (Suatu Pengantar Untuk Mempelajari Hukum Adat). Jakarta: Rajawali.
Ter Har. (1930). Peradilan Landraad.
Vollenhoven. (1993). Penemuan hukum adat. Jakarta: PT Djambatan.
Van Vellohven. (1913). Het Adat Recht Van Nederland Indie.
Wahyuni. (2018). Penerapan Sanksi Adat “Rambu Langi” terhadap Kawin Lari di desa Sassa Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara. Skripsi. Sarjana Hukum Universitas Hasanuddin.
Jurnal
Addurofiq, I. (2010). Praktek kawin tangkap dan faktor penyebabnya (Studi Kasus Di Desa Dabung, Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan). Skripsi universitas Islam Negeri Maulana malik Ibrahim Malang. Diakses dari http://etheses.uin-malang.ac.id/1460 pada tanggal 20 Februari 2023.
A. Salimin. (2009). Pidana Adat Peohala Bagi Pelaku Delik Adat Kesusilaan Pada Masyarakat Adat Suku Tolaki. Jurnal Ilmu Hukum Amanna Gappa, 17, hlm 83. Fakultas Hukum Unhas.
Muttaqin, Z. (2023). Tradisi Pemindahan Perempuan dalam Perkawinan Adat Masyarakat Nyura Lele Suku Wee Leo Kabupaten Sumba Barat Daya. CIVICUS: Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, ISSN (online) 2614509X. Diakses dari https://juornal.ummat.ac.id/index.php/CIVICUS/article/view/1933 pada tanggal 20 Februari 2023.
Tanggu, E. (2021). Kawin Tangkap (studi sosiologi tentang makna dan praktik kawin tangkap di Desa Mareda Kalada, Kec. Wewewa Timur, Kab. Sumba Barat Daya). Equalita, 3(2), Desember 2021. Diakses dari https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/equalita/article/download/9841/4235 pada tanggal 20 Februari 2023.
Internet
BBC Indonesia. (n.d.). Judul artikel. Diakses dari https://www.bbc.com/indonesia/articles/cl4m3gep7go.
Peraturan Perundang-Undangan
Republik Indonesia. (1974). Undang-Undang No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Republik Indonesia. (1975). Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. (2017). Putusan No. 22/PUU-XV/2017 tentang batas usia menikah.
Kitab Undang-Undang
Republik Indonesia. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 KONSENSUS : Jurnal Ilmu Pertahanan, Hukum dan Ilmu Komunikasi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
